Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah alumni D1 Akuntansi Komouter di IMKI Prima. Kemudian melanjutkan ke program S1 STIT Al-Mustaqim Negara Jurusan Tarbiyah atau Pendidikan. Sejak kecil didik untuk menjadi pengajar. Mulai aktif mengajar pada sebuah lembaga pada tahun 2002 sampai sekarang.

Rabu, 22 April 2009

Keutamaan Al-Qur'an

Allah SWT. memuliakan orang yang menjadi ahlul qur'an dengan membaca, menghafal dan mengamalkannya dengan berbagai keistimewaan di dunia dan akhirat. Keistimewaan-keistimewaan yang diberikan nanti adalah keistimewan yang memang khusus untuk mereka yang membaca, menghafal, memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. Begitu banyak keistimewan yang diberikan sehingga nikmat tersebut tidak dapat dihitung banyaknya. Karena itu marilah kita mulai dari sekarang untuk memulai membaca Al-Qur'an setiap hari, setiap waktu agar kita selalu dekat dengan Allah sehingga keistimewaan-keistimewaan itu akan datang dengan sendirinya atas pertolongan Allah SWT.
Apa yang kita baca, cobalah untuk memahaminya sehingga memudahkan kita untuk menghafal dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya sendiri belum dapat mewujudkan harapan saya ini, namun saya tetap ingin dan berusaha untuk mewujudkannya. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk dapat mengamalkan Al-Qur'an. Orang-orang yang dapat mengamalkan Al-Qur'anlah yang akan menjadi Ahluqur'an.

"Ahlul Qur'ani hum ahlullahi wa khashatuhu"

"Ahluqur'an adalah keluarga dan orang-orang khusus di sisi Allah"

Para sahabat demikian kuat hasratnya membaca dan menghafal Al-Qur'an. Mereka berusa sekuat tenaga dan pikirannya untuk menghafal ayat demi ayat dalam Al-Qur'an yang disampaikan melalui Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah SAW. memberikan tempat yang lebih tinggi kepada seorang diantara mereka dengan hafalan Al-Qur'annya.

Rasulullah SAW pernah menikahkan seorang wanita dengan salah seorang sahabat dan yang dijadikan mahar adalah hafalan Al-Qur'an sahabat tersebut. Tentu saja Al-Qur'an yang dijadikan mahar tersebut adalah hafalan yang telah difahami dan mudah diamalkan oleh yang bersangkutan atau sebagai motivasi untuk memperbaiki kehidupan seseorang.

Diriwayatkan bahwa jumlah anak tangga surga nanti tergantung pada jumlah ayat Al-Qur'an. Akan dikatakan kepada seorang Qori' di hari Kiamat nanti, "Bacalah satu ayat Al-Qur'an, lalu naikilah anak tangga". Kalau ia hafal setengah Al-Qur'an akan dikatakan kepadanya, "kalau engkau hafal lebih dari itu kami juga menambahkan pahalanya kepadamu".

Pahala juga diberikan sesuai dengan tingkat kesulitan saat membaca Al-Qur'an, manusiapun bertingkat-tingkat kemampuan dan keterampilannya dalam membaca Al-Qur'an. Seseorang akan dilihat dari bacaan Al-Qur'annya dimana dia berhenti membaca suatu ayat dan bagaimana kesulitannya. Kesulitan-kesulitan dalam membaca Al-Qur'an tentu harus tetap dipelajari agar lebih baik lagi dalam membaca dan tidak menyebabkan arti dan makna berubah.

Jika sudah kesulitannya mencapai batas seseorang maka Allah lah yang berhak memberikan pahala atas semangat mereka yang membaca dengan sungguh-sungguh.

Sebagai penutup tulisan ini camkan dan pahami lafal hadis berikut, semoga kita termasuk orang yang terbaik di sisi Allah dengan belajar dan mengajarkan Al-Qur'an

"Khairukum man ta'allamal Qur'an wa 'allamahu"

"Yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."


Sumber Pustaka:
Haya Ar-Rosyid, Keajaiban Belajar Al-Qur'an, Solo: Al-Qowan, 2007, hal 11-17
dengan ditambahi dan dikurangi seperlunya

Rabu, 15 April 2009

manusia dan Al Qur'an

Manusia adalah makhluk sosial dan individual. Posisi manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain adalah sangat tinggi. Hanya saja sangat disayangkan banyak manusia yang tidak benar-benar menjalani hidup sesuai aturan yang telah digariskan.

Dalam Islam aturan-aturan hidup sudah jelas yaitu terdapat pada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Sebagai orang muslim sudah menjadi hak dan kewajibannya untuk selalu membaca Al-Qur'an Yang Mulia. Karena dengan membaca Al-Qur'an seseorang akan selalu dibimbing melalui kalimat-kalimat Qauliyah yang dituangkan dalam Al-Qur'an. Belum lagi jika yang membaca itu adalah orang yang mau berfikir (bertafakkur) sehingga menjadi orang yang faham dan mengamalkan isinya. Hal inilah yang diharapkan oleh Allah swt.

Dalam memahami Al-Qur'an sesorang perlu belajar segala aspek ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an itu sendiri. Ilmu tersebut bisa ilmu bahasa, fiqih, akidah, akhlak, sains dan lain sebagainya. Selain ilmu-ilmu tersebut, orang yang ingin memahami Al-Qur'an juga dianjurkan untuk membaca tafsir-tafsir yang sudah ada sejak dahulu. Hal ini berguna agar dalam memahami ayat-ayat atau makna kata demi kata dari Al-Qur'an tidak salah jalan. Apalagi bagi orang yang awam, yang baru belajar agama.

Dengan memahami Al-Qur'an dan mengamalkan diharapkan banyak muslim-muslim yang menjadi manusia Al-Qur'an. Sehingga dunia dipenuhi oleh muslim-muslim yang tentram (ala bizikrillah tathmainnal Qulub) dan insya Allah membawa manusia yang lain menuju ketentraman sejati.